Kisah Dua Saudara Menang Jutaan Dolar Dari Poker: Part 2

Kisah Dua Saudara Menang Jutaan Dolar Dari Poker: Part 2

Part 1

​Sifat kompetitif yang ada dalam diri mereka terhadap satu sama lain mendorong mereka untuk bermain lebih baik.

“Kami mendapat 10 dolar per jam dari bermain poker ini. Di mulai sejak menghasilkan 15 dolar, dan itu membuat saya ingin lebih baik, dan begitu seterusnya, menggelinding seperti bola salju,” ucap Hac.

Meski kompetitif, kakak beradik yang merupakan selebriti di dunia poker daring, selalu menabung uang kemenangan sehingga bisa bertaruh lebih banyak.

Bekerja bersama-sama, keduanya menghasilkan uang lebih banyak dari teman kuliah yang bekerja paruh waktu menjadi pelayan, misalnya. Dan uang kemenangan terus menumpuk. Tiba-tiba saja uang di rekening bank mereka sudah mencapai 100.000 dolar. Pada satu liburan musim semi, mereka berhasil memenangkan 40.000 dolar dan segera saja uang mereka terkumpul 500.000 dolar.

Keduanya mengakui poker mengganggu kuliah mereka. Di memerlukan lima tahun untuk lulus, atau setahun lebih lama dari teman – teman nya, dan Hac hampir tidak lulus satu mata kuliah yang ia perlukan untuk lulus tepat waktu.

Kisah Dua Saudara Menang Jutaan Dolar Dari Poker: Part 2
Kisah Dua Saudara Menang Jutaan Dolar Dari Poker: Part 2

Abang adik itu mengatakan bahwa Tahun Baru Cina merupakan pendorong terbesar bagi kecintaan mereka terhadap judi.

“Jika Tahun Baru Cina tidak ada, saya kira orang-orang Asia tidak akan terlalu suka judi,” ujar Hac. “Waktu kami kecil, kami belajar bermain blackjack, bertaruh uang receh dan dolar, dan senangnya bukan main jika kami menang beberapa dolar. Tanpa itu semua, kemungkinan kami menjadi pemain poker professional berkurang 50 persen.”

Meski belajar berjudi dari lingkungan keluarga, kedua orangtua mereka, yang berimigrasi ke Amerika Serikat dari Vietnam pada 1975, tidak mendukung keputusan mereka untuk menjadikan poker sebagai profesi.

“Di kebanyakan keluarga Asia, pasti ada satu paman yang menghilangkan uangnya karena bermain blackjack atau membeli tiket lotto,” ujar Hac. “Ketika orangtua kami mendengar bahwa kami bermain poker pada waktu luang kami, ayah kami mengatakan, ‘Saya tidak mengirim kalian kuliah di sini untuk bermain poker. Saya mengirimkan kalian kuliah supaya kalian mendapat gelar, bekerja dan hidup lebih baik. Saya tidak ingin kalian membuang uang untuk berjudi. Kalian bisa melakukan itu tanpa harus punya gelar.’”

Ayah mereka melarang mereka bermain di rumah, jadi mereka pergi ke kafe Internet untuk bermain.

Keluarga besar mereka pun tidak senang dengan kebiasaan itu. Tak lama setelah lulus kuliah, kakak beradik itu datang ke sebuah pertemuan keluarga dan mendapat banyak pertanyaan mengenai apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. Ketika mereka mengatakan bahwa mereka akan berjudi secara professional, para kerabat menganggap pilihan itu yang buruk.

 

Dipersembahkan oleh 9NagapokerPoker Gratis Dapat Uang

Ikuti update an terbaru kami di:

https://twitter.com/9nagapoker
https://twitter.com/9nagapoker
https://www.facebook.com/9nagapoker
https://www.facebook.com/9nagapoker

 

Silahkan kunjungi website terbaru kami di 9naga.cash

Leave a comment